Website Kemenag Kabupaten Gunungkidul yang Baru

0 comments


Menag: Isra Miraj Jangan Hanya Peringatan Semata

0 comments

Jakarta (Pinmas)—Peristiwa Isra dan Mi’raj Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam menempati sistem sosial yang penting dalam kehidupan umat Islam. Di tanah air, peristiwa Isra dan Mi’raj selalu dilaksanakan, termasuk di Mesjid Istiqlal, Jakarta yang dihadiri para pejabat negara, para duta besar negara sahabat, serta umat Islam pada umumnya.
“Peringatan dari peringatan Isra Mi’raj selalu kita lakukan tidak lain dalam rangka menyegarkan
kembali peristiwa yang sangat agung, yaitu perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, dilanjutkan ke Sidratul Muntaha,” kata Menteri Agama Suryadharma Ali saat memberi sambutan peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1434H di Masjid Istiqlal
Jakarta, Jumat (7/6).
Acara yang dilaksanakan sesudah jamaah melakukan Shalat Jumat dihadiri Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar, Dirjen Bimas Islam Abdul Djamil, Sekjen Kemenag Bahrul Hayat, Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal Mubarok, Imam Besar Masjid Istiqlal KH Ali Mustafa Yaqub, serta ribuan jamaah. Uraian hikmah Isra Mi’raj disampaikan oleh Dr Muchlis M. Hanafi, MA.
Isra Mi’raj adalah perjalanan spiritual Nabi Muhammad dari Masjid Haram di Makkah ke Masjid Aqsha di Palestina yang sangat dramatik dan fantastik. Dalam tempo singkat—kurang dari semalam (minal lail) Nabi SAW juga berhasil menembus lapisan-lapisan spiritual yang amat jauh bahkan hingga ke puncak langit (Sidratil Muntaha).
“Isra Mi’raj adalah peristiwa yang sangat agung yang melampaui batas-batas waktu dan tempat yang kemudian mewajibkan shalat lima waktu,” tutur Menteri Agama.
Peristiwa ini, lanjut Menag, hendaknya tidak jadi seremonial semata, namun yang penting menyegarkan kembali bahwa shalat adalah perintah bagi umat Islam, sehingga intisasi shalat dapat tergali dan bermanfaat bagi kehidupan.
“Shalat adalah penyerahan diri kepada Allah SWT sekaligus bermakna sosial,” tutur Suryadharma Ali.
Peringatan Isra Mi’raj di Masjid Istiqlal dengan penceramah Muchlis Hanafi mengambil tema Isra Mi’raj sebagai momentum untuk melakukan perubahan. Bagi umat Islam memperingati peristiwa ini berarti memaknai arti pentingnya peringatan tersebut. Setidaknya memaknai peringatan Isra dan Mi’raj yaitu mengetahui tentang sejarah Isra dan Mi’raj dan meneladani
nilai-nilai Isra Mi’raj serta relevansinya bagi pembangunan masyarakat Indonesia yang sedang mengalami multi krisis. (ks)

Habib Syeh

Info Haji DIY

Info Lelang

Sertifikasi

Majalah Bakti