Idul Fitri memiliki arti kembali kepada kesucian, atau kembali ke asal kejadian. Idul Fitri diambil dari bahasa Arab, yaitu fithrah, berarti suci. Kelahiran seorang manusia, dalam kaca Islam, tidak dibebani dosa apapun. Kelahiran seorang anak, masih dalam pandangan Islam, diibaratkan secarik kertas putih. Kelak, orang tuanya lah yang akan mengarahkan kertas putih itu membentuk dirinya. Dan dalam kenyataannya, perjalanan hidup manusia senantiasa tidak bisa luput dari dosa. Karena itu, perlu upaya mengembalikan kembali pada kondisi sebagaimana asalnya. Itulah makna Idul Fitri. Demikian yang di sampaikan oleh Ustad Giyatno, S.Pd.I dalam acara halal bi halal Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gunungkidul 27 Agustus 2012 , hadir dalam acara ini Kepala Kantor, Kepala Subbag Tata Usaha, Kepala Seksi dan Penyelenggara, Pengawas, dan seluruh pegawai bawah atap . Acara dimulai pukul 08.00 wib berakhir pukul 10.00 wib. Dalam sambuatannya Drs H. Masdjuri, M.Si Menyampaikan bahwa dalam kenyataannya, perjalanan hidup manusia senantiasa tidak bisa luput dari dosa. Karena itu, perlu upaya mengembalikan kembali pada kondisi sebagaimana asalnya. Itulah makna Idul Fitri. Dosa yang paling sering dilakukan manusia adalah kesalahan terhadap sesamanya. Seorang manusia dapat memiliki rasa permusuhan, pertikaian, dan saling menyakiti. Idul Fitri merupakan momen penting untuk saling memaafkan, baik secara individu maupun kelompok. Selain itu juga di sampaikan seputar kedisiplinan para pegawai di hari-hari pertama masuk kantor sekaligus konsekuwensi bagi yang indisipliner.
Copyright © Kementerian Agama Kabupaten Gunungkidul. All rights reserved.
Blogger template created by Templates Block in collaboration with Blog and Web
Wordpress theme by N.Design Studio
Columnized by aliidolaku and supported by Web Hosting Geeks
0 comments:
Posting Komentar
Kritik membangun silahkan, Jangan menebar Fitnah, Gunakan Bahasa Yang Baik dan Sopan, Itu Cermin Pribadi Anda ....