Sarasehan FKUB Kabupaten Gunungkidul

ATASI KONFLIK SOSIAL

Perlu Digali Kearifan Lokal

Kantor  Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Gunungkidul, menyelenggarakan Sarasehan  Kerukunan Umat  Beragama di aula KUA Kecamatan Gedangsari, Kamis (10/5).  

Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) H Iskanto AR,SAg., Camat Gedangsari  Huntoro Purbo, Danramil Gedangsari, Kepala Desa Serut, Kepala Desa Sampang, Kepala Desa Hargomulyo, Kapolsek Gedangsari, Pgs.Kepala Kemeterian Agama Kabupaten Gunungkidul, Drs. H Sadmonodadi,MA Seksi Hubungan Antar agama Gereja Katolik Paroki Bandung, Drs T Sudjoko, tokoh agama, dan tokoh masyarakat.

Gedangsari, 10 Mei 2012 

Untuk mengatasi konflik di masyarakat, peranan kades harus bisa menggali kearifan lokal,” kata Sadmonodadi dalam sambutan nya. Dikatakan, kepala desa yang memiliki suatu wilayah, diharapkan bisa berperan penuh  dalam  upaya  menciptakan keamanan dan ketertiban di masyarakat, artinya ketika ada masalah yangmuncul tentunya perlu dicari jalan keluar terbaik. Melalui pertemuan FKUB ini diharapkan, penanganan masalah atau konflik yang muncul di masyarakat bisa berjalan dengan tertib. ”Seluruh elemen, baik masyarakat, TNI, Polri, tokoh agama menjadi pondasi untuk menciptakan kerukunan,” ujarnya. Ketua FKUB Gunungkidul,    H Iskanto menuturkan, untuk mencegah terjadinya konflik diperlukan upaya secara terus menerus, baik melalui pendekatan teologis maupun sosiologis. 

Melalui pencegahan teologis bisa dilakukan dengan pengembangan teologi perdamaian dan kerukunan sebagai acuan dalam hubungan antar umat beragama, antar warga negara dan antar manusia secara keseluruhan. Sementara Drs. T Sudjoko mengungkapkan,konflik yang terjadi dalam kehidupan tidak dapat dihindari, manajemen konflik yang efektif dapat menjadi pertumbuhanenergi dan kreativitas.Sedangkan apabila terjadi perselisihan akibat pendirian tempat ibadat bisa diselesaikan secara musyawarah oleh masyarakat setempat. (al)